Handphone Baru Membawa Sial
Hari itu adalah salah satu hari
yang selalu kuingat. Aku tidak ingat kapan tepatnya itu terjadi, tapi apa yang
terjadi di hari itu akan selalu kuingat. Begini kisahnya.
Pagi itu aku pergi ke sekolah
seperti biasanya. Saat itu aku masih baru kelas 7. Yang mana pada masa itu tak
semua guru ku ketahui namanya. Tapi tak seperti hari-hari sebelumnya, hari itu
aku merasa sangat bahagia karena untuk pertama kalinya mamaku membelikan dan
mengijinkanku membawa hp ke sekolah. Wah.. bayangkan pada jaman teknologi seperti ini, aku baru diijinkan membawa hp saat SMP, sangat berbeda
dengan teman-temanku saat itu.
Kejadian ini dimulai saat
pelajaran matematika berlangsung. Hari itu memang ada jadwal pelajaran
matematika. Seperti biasanya, kami mengikuti pelajaran bu guru ini dengan
tenang, tidak ada satupun temanku yang berani berbicara waktu itu, dikarenakan
guru yang satu ini dikenal cukup tegas.
Dia tidak segan- segan menegur siswa yang mengganggu proses pembelajarannya.
Akupun demikian serius mengikuti pelajaran guru ini, karena bagiku pelajaran
yang diajarkannya cukup menyenangkan. Saking senangnya aku sering duduk di
bangku paling depan, dekat meja guru.
Di tengah – tengah pelajaran matematika
yang diberikan, tiba – tiba hape baruku
berbunyi nyaring, sangat nyaring. Bagaimana tidak, hape yang dibelikan mamaku
semalam yang bermerek MITO mempunyai fitur unggulan double speaker. Suasana
kelas menjadi tegang. Aku masih ingat bagaimana gugupnya aku saat itu.
Dipikiranku hape ini berbunyi karena telpon dari mamaku. Dengan cepat kuraih
hpku sambil menekan tombol reject. Karena saking gugup dan kalutnya
pikiranku, aku tak sadar jika aku
terlalu lama menekan tombol reject. Apa yang terjadi? Tentu saja hpku tershut
down, dan ketika proses shut down itu, hpku kembali berbunyi dengan suara yang
tak kalah nyaringnya. Aku kembali panik.
Belum selesai bunyi hpku
berhenti, terdengar suara gebrakan dari meja guru di depanku. Dengan suara
lantangnya dia berkata “Putri sedang apa kamu ?” Sambil memegang hp baruku yang
tak kunjung diam, aku hanya menunduk tak berani menoleh sedikitpun kepada
beliau. Aku hanya mengucapkan kata maaf berkali-kali. Tak bisa kubayangkan
bagaaimana wajah marahnya saat itu.
Setelah bunyi hpku berhenti,
beliau kembali bertanya kepadaku. “Mengapa hpmu tidak dimatikan atau di silent saat pelajaran?” Dengan jujurnya
aku berkata bahwa hp ini adalah hp pertamaku. “Maaf bu, saya tidak tahu, ini
saya baru punya hp”. Itulah kata-kataku saat itu. Sontak teman-teman sekelasku
tertawa. Bahkan ada beberapa anak yang menyorakku. Akhirnya sang guru
matematika memaafkanku setelah mendengarkan penjelasanku tadi. Akupun lega.
Namun, setelah pelajaran matematika berakhir, akupun kembali diolok-olok oleh
teman sekelasku. Inilah salah satu cerita pengalaman memalukanku.
Tolong komen
dan likesnya ya..! Jangan jadi silent reader !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar